Jakarta - OLX Indonesia ikut angkat bicara soal tudingan Opera. Menurutnya, pengumpulan informasi oleh pelacak itu lumrah diterapkan di industri e-commerce, karena tujuannya untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna saat melakukan transaksi jual beli.
Lagipula, tambah OLX, informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang terbuka dari pengguna internet saat mereka membuka situs OLX. Menurut mereka, yang paling penting adalah tak memberikan informasi yang dikumpulkan itu ke pihak lain.
"Kami sangat menjaga privasi pengguna dengan terus mencari solusi tentang hal ini. Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan platform baru yang lebih aman tanpa mengganggu pengalaman pelanggan," tulis OLX Indonesia dalam keterangan yang diterima detikINET, Rabu (2/11/2016).
Soal keamanan data, OLX mengaku mereka mengalihkan jalur datanya ke HTTPS/TLS di semua platform-nya. Namun hal itu malah menyebabkan penurunan jumlah pengguna yang cukup signifikan.
Usut punya usut, ternyata penurunan itu terjadi pada platform mobile, yang disebabkan oleh masalah dari operator saat melayani lalu lintas data menggunakan jalur HTTPS.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari studi terbaru Opera yang melakukan penelitian kepada 60 aplikasi belanja peringkat teratas di Android, ditemukan bahwa lebih dari setengahnya mengumpulkan informasi pribadi pengguna melalui pelacak.
Temuan ini katanya berasal dari penilaian risiko privasi di Opera Max, aplikasi manajemen data dan penghematan data milik Opera untuk Android. Disebutkan, sebanyak 60 aplikasi belanja paling populer ditinjau menggunakan modus privasi di aplikasi ini.
Penelitian lain menunjukkan bahwa informasi pribadi seperti nama pengguna, alamat email, lokasi, istilah pencarian dan nomor telepon dibagikan kepada pihak ketiga melalui pelacak. (asj/rou)
Sumber : Click here
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment